Jumat, 05 Juli 2013

'Diam Diam Suka The Movie', Film Kedua Cherrybelle Rilis Januari 2014

Jakarta, GATRAnews - Girlband Cherrybelle kembali ke layar lebar melalui film kedua mereka yang bertajuk Diam-diam Suka, yang.merupakan karya perdana dari rumah produksi BrainstormInc Entertainment dan diarahkan oleh sutradara Rizal Mantovani. Diam-diam Suka mengambil lokasi syuting di Melbourne, Australia selama sebulan pada Oktober 2013. "Ini pertama kali film Brainstorm.Inc di Indonesia. Kita cari banyak artis remaja di Indonesia, lalu bertemu Cherrybelle. Kita merasa mereka fenomenal, powerful untuk generasi muda," kata Produser Eksekutif Irving Artemas dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (4/7).


Perkembangan filn Indonesia dinilai sedang bagus. Apalagi setelah beberapa filmnya juga dikenal pasar internasional dan Hollywood seperti The Raid. Sutradara Rizal Mantovani (Kuldesak, Jelangkung, 5 Cm) didapuk menjadi komando film yang didukung kru dari Indonesia, Australia, dan sinematografer dari Singapura ini. Lokasi desa ChiBi yang juga disebut-sebut sebagai tempat syuting masih dirahasiakan. Di Melbourne, lokasi dengan banyak street art akan menghiasi adegan film ini. Naskah film ini ditulis oleh Eka D.Sitorus.

Sutradara Rizal Mantovani mengaku selalu mendapat pertanyaan kapan akan membuat film musikal, yang menurutnya adalah sesuatu yang progresif. "Saya jawab nanti tunggu waktu yang tepat. Pas ditawari ini, saya pikir pas banget untuk gabungan musik, tari, dan video," jawab sutradara yang sudah berkarier selama 20 tahun tersebut.

Rizal mengaku walau cukup ribet mengarahkan 9 orang dengan porsi yang harus imbang, ia percaya dalam karier harus mampu untuk keluar dari zona nyaman. Para personil Cherrybelle pun merasa film keduanya istimewa. Stefi misalnya, mengaku tak terlalu lancar berbahasa Inggris saat syuting, sehingga ia lebih "pendiam" dari biasanya. Namun ia mengaku tidak takut karena dapat menambah keahlian baru. Lalu menurut Annisa, mereka sempat berlatih akting selama beberapa bulan. "Yang bikin deg-degan, kita nggak ngerti akting Cherrybelle sampai nggak sama imajinasi kak Rizal," tutur salah seorang personil lain.

Namun Kezia menilai kesempatan ini adalah tantangan positif untuk mengembangkan bakat dalam musik dan akting. "Kesempatan bagus buat bawa nama Indonesia, girlband Indonesia diproduksi sama orang luar," ujar Kezia.

Diakui mereka film kedua ini berbeda dengan film pertama mereka yang bertajuk Love Is U, karena film pertama jarang berpindah tempat. Sementara dari segi cerita, yang pertama lebih kepada proses dan sejarah ChiBi, sementara yang kedua memberikan nuansa petualangan dan kolaborasi tari. Selama syuting pun mereka harus menghadapi perubahan musim yang tak terduga. Namun, mereka juga mendapat bantuan dari pemerintah Australia.

sumber: gatra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar